Apakah penyakit hidrosefalus bisa disembuhkan


Hidrosefalus adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan cairan yang berlebihan di dalam otak. Hal ini terjadi karena sumbatan pada sirkulasi atau penyerapan cairan serebrospinal (cairan otak dan sumsum tulang belakang). Selain itu disebabkan karena otak menghasilkan cairan serebrospinal yang berlebihan sehingga menyebabkan tekanan pada otak, jaringan otak mengalami kerusakan karena terdesak ke tulang tengkorak.

Tiap terapi yang diberikan, hasil yang diharapkan adalah mencegah kerusakkan jaringan otak dengan memperbaiki aliran cairan serebrospinal.

Gangguan ini dihubungkan akibat penumpukkan cairan berlebihan di dalam otak.




Penyebab

Normalnya, otak terdiri atas cairan yang disebut cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal mengalir pada beberapa bagian otak, mengisi permukaan otak dan saluran spinal serta diserap ke dalam sistem sirkulasi. Pada kasus lain, otak menghasilkan cairan yang sangat berlebihan. Kedua keadaan ini, volume cairan serebrospinal di dalam otak meningkat dibandingkan normal. Cairan ini menyebabkan tekanan pada otak sehingga mendesak jaringan otak ke tulang tengkorak sehingga dapat menimbulkan kerusakkan jaringan saraf. Akibat dari penumpukkan cairan ini akan menimbulkan masalah yang bermanifestasi sebagai hidrosefalus itu sendiri. Pada bayi yang baru lahir, sambungan tulang tengkorak (sutura) terpisah dan akibat pengumpulan cairan ini akan terbentuk suatu tonjolan pada ubun-ubun yang merupakan cirri khas dari hidrosefalus. Setelah anak berusia 5 tahun tulang tengkorak menyatu dengan sempurna dan tidak ada celah untuk menimbulkan suatu tonjolan. Pada anak-anak yang masih kecil, beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya hidrosefalus yaitu kelainan bawaan, tumor susunan saraf pusat, infeksi intrauterin (infeksi selama kehamilan), meningitis atau mielomeningokel. Pada anak-anak yang lebih tua, riwayat gangguan kongenital atau gangguan perkembangan, proses-proses yang menyebabkan penempatan dan pendesakkan ruangan seperti tumor otak dan tumor pada sumsum tulang belakang, perdarahan dimana saja dalam otak dan jejas pada kepala berperan dalam terjadinya hidrosefalus.

Siapa Saja Yang Dapat Menderita Hidrosefalus?

Siapa saja dapat menderita keadaan ini. Tetapi insidens tertinggi terjadi pada anak-anak. Kasarnya tiap 1 dari 1000 orang dewasa atau orang tua menderita penyakit ini.

Gejala-Gejala Hidrosefalus

Gejala-gejala hidrosefalus sangat berbeda tergantung pada penyebab yang menimbulkan sumbatan pada aliran cairan serebrospinal serta kerusakkan yang ditimbulkannya. Gejala-gejala bervariasi, tergantung pada usia penderita pada saat masalah ini timbul dan berkembang.


  Hidrosefalus adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan cairan yang berlebihan di dalam otak. Hal ini terjadi karena sumbatan pada sirkulasi atau penyerapan cairan serebrospinal (cairan otak dan sumsum tulang belakang). Selain itu disebabkan karena otak menghasilkan cairan serebrospinal yang berlebihan sehingga menyebabkan tekanan pada otak, jaringan otak mengalami kerusakan karena terdesak ke tulang tengkorak.  Tiap terapi yang diberikan, hasil yang diharapkan adalah mencegah kerusakkan jaringan otak dengan memperbaiki aliran cairan serebrospinal.  Gangguan ini dihubungkan akibat penumpukkan cairan berlebihan di dalam otak.  Penyebab  Normalnya, otak terdiri atas cairan yang disebut cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal mengalir pada beberapa bagian otak, mengisi permukaan otak dan saluran spinal serta diserap ke dalam sistem sirkulasi. Pada kasus lain, otak menghasilkan cairan yang sangat berlebihan. Kedua keadaan ini, volume cairan serebrospinal di dalam otak meningkat dibandingkan normal. Cairan ini menyebabkan tekanan pada otak sehingga mendesak jaringan otak ke tulang tengkorak sehingga dapat menimbulkan kerusakkan jaringan saraf. Akibat dari penumpukkan cairan ini akan menimbulkan masalah yang bermanifestasi sebagai hidrosefalus itu sendiri. Pada bayi yang baru lahir, sambungan tulang tengkorak (sutura) terpisah dan akibat pengumpulan cairan ini akan terbentuk suatu tonjolan pada ubun-ubun yang merupakan cirri khas dari hidrosefalus. Setelah anak berusia 5 tahun tulang tengkorak menyatu dengan sempurna dan tidak ada celah untuk menimbulkan suatu tonjolan. Pada anak-anak yang masih kecil, beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya hidrosefalus yaitu kelainan bawaan, tumor susunan saraf pusat, infeksi intrauterin (infeksi selama kehamilan), meningitis atau mielomeningokel. Pada anak-anak yang lebih tua, riwayat gangguan kongenital atau gangguan perkembangan, proses-proses yang menyebabkan penempatan dan pendesakkan ruangan seperti tumor otak dan tumor pada sumsum tulang belakang, perdarahan dimana saja dalam otak dan jejas pada kepala berperan dalam terjadinya hidrosefalus.  Siapa Saja Yang Dapat Menderita Hidrosefalus?  Siapa saja dapat menderita keadaan ini. Tetapi insidens tertinggi terjadi pada anak-anak. Kasarnya tiap 1 dari 1000 orang dewasa atau orang tua menderita penyakit ini.  Gejala-Gejala Hidrosefalus  Gejala-gejala hidrosefalus sangat berbeda tergantung pada penyebab yang menimbulkan sumbatan pada aliran cairan serebrospinal serta kerusakkan yang ditimbulkannya. Gejala-gejala bervariasi, tergantung pada usia penderita pada saat masalah ini timbul dan berkembang.     Gejala-gejala dini:      Pembesaran kepala     Penonjolan ubun-ubun (bagian lunak pada kepala bayi/anak) dengan atau tanpa pembesaran lingkar kepala.  Gejala-gejala lanjut:      Kelemahan fungsi mental     Kurang bergerak     Perkembangan terhambat (pada anak-anak)     Gerakkan tubuh melambat     Kesulitan makan     Acuh terhadap sekitarnya dan lebih banyak tidur     Ngompol (tidak dapat mengontrol buang air kecil)     Tangisan melengking dan sangat nyaring  Pada bayi baru lahir yang lebih tua, gejala-gejala yang timbul bervariasi tergantung pada sejumlah kerusakkan yang disebabkan oleh tekanan pada jaringan otak.  Gejala-gejala yang berlanjut terus pada anak-anak termasuk:      Sakit kepala     Muntah     Penglihatan berubah - mata jereng     Tidak dapat mengontrol gerakkan bola mata     Tidak dapat berjalan     Penyimpangan mental (seperti kebingungan atau psikosis)  Pemeriksaan Yang Dapat Dilakukan  Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:      Perkusi: Pada saat tengkorak kepala diketuk dengan ujung jari, terdengar bunyi yang abnormal. Kelainan ini menunjukkan adanya penipisan dan pemisahan (perenggangan) sambungan tulang tengkorak.     Pemeriksaan secara visual pada kepala menampakkan beberapa kelainan yang berbeda antara lain :         Pelebaran pembuluh balik otak (vena).         Ukuran lingkar kepala membesar; atau bagian kepala membesar secara luar biasa terutama pada daerah dahi (frontal) dan ukuran ini perlahan-lahan membesar.         Mata tertekan ke dalam (cekung ke dalam) dengan sklera (bagian mata yang berwarna putih) tampak di atas iris.         Pemeriksaan saraf didapatkan adanya defisit neurologi fokal (hilangnya fungsi tubuh yang terlokalisasi) dan refleks saraf abnormal bagi usia anak-anak.  Pemeriksaan Tambahan Untuk Menemukan Tanda-Tanda Hidrosefalus:      Pemeriksaan terbaik adalah CT sken. Dengan CT sken dapat memperlihat adanya hidrosefalus.     Transluminasi kepala (pantulan cahaya pada kepala) menunjukkan kelainan akibat penimbunan cairan pada daerah-daerah tertentu di kepala.     Punksi lumbal sangat jarang dilakukan. Cairan otak dikeluarkan melalui sedotan jarum dari tulang belakang kemudian diperiksa di laboratorium.     Sinar X tengkorak mempelihatkan penipisan dan atau pemisahan sambungan tulang tengkorak. Hal ini menunjukkan pelebaran dari kepala.     Untuk memeriksa kelainan aliran, dilakukan sken otak dengan menggunakan radioisotop.     Arteriografi pembuluh darah otak; dapat menemukan pembuluh darah yang menyebabkan hidrosefalus.     Dengan elektroensefalografi (EEG) tampak pelebaran ventrikel otak akibat hidrosefalus atau karena pendarahan intraventrikel.     Kelainan ini juga akan merubah hasil sken RHISA.   Health    Pengobatan  Hasil akhir yang diharapkan dari seluruh pengobatan hidrosefalus adalah mencegah kerusakkan otak dengan memperbaiki aliran cairan serebrospinal.  Terapi      Intervensi bedah yang merupakan tindakan utama penanganan hidrosefalus. Beberapa prosedur tindakan operasi yang memungkinkan.     Jika mungkin sumbatan segera diatasi. Pada beberapa kasus dimana sumbatan tidak dapat diatasi maka dapat dilakukan bedah pintas dengan mengalirkan cairan serebrospinal dari daerah yang mengalami sumbatan ke daerah lain. Bedah pintas dapat dilakukan dengan mengalirkan cairan serebrospinal ke luar dari otak (misalnya dialirkan ke atrium kanan jantung atau ke rongga perut). Prosedur bedah lainnya termasuk bedah kauter dimana bagian dari ventrikel otak yang menghasilkan cairan serebrospinal diangkat sehingga mengurangi produksi cairan serebrospinal.     Infeksi kemungkinan terjadi setelah pembedahan. Antibiotika dosis tinggi harus diberikan. Jika infeksi sangat parah, pintas ini harus diangkat.     Pemeriksaan follow-up dilanjutkan terus selama kehidupan si anak untuk menilai kembali tingkat perkembangan anak dan untuk mengobati gangguan intelektual, saraf atau fisiknya. Dibutuhkan kerjasama dalam penanganan si anak untuk mendukung dan membantu perawatan anak dengan hidrosefalus oleh perawat, pelayan sosial, kelompok-kelompok pendukung lain.  Harapan (Prognosis)  Jika tidak diobati, angka kematiannya sekitar 50%-60% dan jika selamat akan mengalami defisiensi (berkurangnya fungsi) intelektual, fisik dan saraf dalam berbagai derajat. Prognosis dari hidrosefalus yang diobati bervariasi, tergantung oleh penyebabnya. Pada anak-anak dengan hidrosefalus, maka angka keselamatan hidupnya 5 tahun setelah terapi lebih dari 80% akan lebih baik selama masa hidupnya. Kira-kira 1/3 dari mereka memiliki fungsi intelektual yang normal, tetapi kelainan sarafnya akan menetap. Prognosis terbaik dari hidrosefalus yang disebabkan oleh kelainan yang tidak ada kaitannya dengan infeksi. Hidrosefalus yang disebabkan oleh tumor memiliki prognosis yang buruk.  Pencegahan Yang Dapat Dilakukan  Selama penyebab kelainan ini sangat bervariasi, tidak semua jenis hidrosefalus mudah untuk dicegah. Rawatlah anak Anda dengan hati-hati, lindungi kepala si anak dari jejas atau cedera. Obati infeksi seperti meningitis dengan sebaiknya. Berhati-hatilah terhadap kelainan yang berhubungan dengan hidrosefalus dan bawalah berobat ke dokter anak segera.  Komplikasi_Komplikasi Yang Dapat Terjadi      Disfungsi shunt (pintas): kusut, sumbatan, lepasnya selang, atau     Infeksi     Infeksi pada daerah yang telah terpasang pintas     Meningitis     Ensefalitis     Gangguan intelektual     Kerusakkan saraf yang didahului oleh berkurangnya gerakkan dan sensasi.     Ketidakmampuan fisik     Komplikasi-komplikasi pembedahan.  Kapan Seharusnya Saya Mengunjungi Dokter?  Hubungi dokter jika timbul gejala-gejala hidrosefalus.


Gejala-gejala dini:
  • Pembesaran kepala
  • Penonjolan ubun-ubun (bagian lunak pada kepala bayi/anak) dengan atau tanpa pembesaran lingkar kepala.
Gejala-gejala lanjut:
  • Kelemahan fungsi mental
  • Kurang bergerak
  • Perkembangan terhambat (pada anak-anak)
  • Gerakkan tubuh melambat
  • Kesulitan makan
  • Acuh terhadap sekitarnya dan lebih banyak tidur
  • Ngompol (tidak dapat mengontrol buang air kecil)
  • Tangisan melengking dan sangat nyaring
Pada bayi baru lahir yang lebih tua, gejala-gejala yang timbul bervariasi tergantung pada sejumlah kerusakkan yang disebabkan oleh tekanan pada jaringan otak.

Gejala-gejala yang berlanjut terus pada anak-anak termasuk:
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Penglihatan berubah - mata jereng
  • Tidak dapat mengontrol gerakkan bola mata
  • Tidak dapat berjalan
  • Penyimpangan mental (seperti kebingungan atau psikosis)
Pemeriksaan Yang Dapat Dilakukan

Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:
  • Perkusi: Pada saat tengkorak kepala diketuk dengan ujung jari, terdengar bunyi yang abnormal. Kelainan ini menunjukkan adanya penipisan dan pemisahan (perenggangan) sambungan tulang tengkorak.
  • Pemeriksaan secara visual pada kepala menampakkan beberapa kelainan yang berbeda antara lain :
    • Pelebaran pembuluh balik otak (vena).
    • Ukuran lingkar kepala membesar; atau bagian kepala membesar secara luar biasa terutama pada daerah dahi (frontal) dan ukuran ini perlahan-lahan membesar.
    • Mata tertekan ke dalam (cekung ke dalam) dengan sklera (bagian mata yang berwarna putih) tampak di atas iris.
    • Pemeriksaan saraf didapatkan adanya defisit neurologi fokal (hilangnya fungsi tubuh yang terlokalisasi) dan refleks saraf abnormal bagi usia anak-anak.
Pemeriksaan Tambahan Untuk Menemukan Tanda-Tanda Hidrosefalus:
  • Pemeriksaan terbaik adalah CT sken. Dengan CT sken dapat memperlihat adanya hidrosefalus.
  • Transluminasi kepala (pantulan cahaya pada kepala) menunjukkan kelainan akibat penimbunan cairan pada daerah-daerah tertentu di kepala.
  • Punksi lumbal sangat jarang dilakukan. Cairan otak dikeluarkan melalui sedotan jarum dari tulang belakang kemudian diperiksa di laboratorium.
  • Sinar X tengkorak mempelihatkan penipisan dan atau pemisahan sambungan tulang tengkorak. Hal ini menunjukkan pelebaran dari kepala.
  • Untuk memeriksa kelainan aliran, dilakukan sken otak dengan menggunakan radioisotop.
  • Arteriografi pembuluh darah otak; dapat menemukan pembuluh darah yang menyebabkan hidrosefalus.
  • Dengan elektroensefalografi (EEG) tampak pelebaran ventrikel otak akibat hidrosefalus atau karena pendarahan intraventrikel.
  • Kelainan ini juga akan merubah hasil sken RHISA.

Health



Pengobatan

Hasil akhir yang diharapkan dari seluruh pengobatan hidrosefalus adalah mencegah kerusakkan otak dengan memperbaiki aliran cairan serebrospinal.

Terapi
  • Intervensi bedah yang merupakan tindakan utama penanganan hidrosefalus. Beberapa prosedur tindakan operasi yang memungkinkan.
  • Jika mungkin sumbatan segera diatasi. Pada beberapa kasus dimana sumbatan tidak dapat diatasi maka dapat dilakukan bedah pintas dengan mengalirkan cairan serebrospinal dari daerah yang mengalami sumbatan ke daerah lain. Bedah pintas dapat dilakukan dengan mengalirkan cairan serebrospinal ke luar dari otak (misalnya dialirkan ke atrium kanan jantung atau ke rongga perut). Prosedur bedah lainnya termasuk bedah kauter dimana bagian dari ventrikel otak yang menghasilkan cairan serebrospinal diangkat sehingga mengurangi produksi cairan serebrospinal.
  • Infeksi kemungkinan terjadi setelah pembedahan. Antibiotika dosis tinggi harus diberikan. Jika infeksi sangat parah, pintas ini harus diangkat.
  • Pemeriksaan follow-up dilanjutkan terus selama kehidupan si anak untuk menilai kembali tingkat perkembangan anak dan untuk mengobati gangguan intelektual, saraf atau fisiknya. Dibutuhkan kerjasama dalam penanganan si anak untuk mendukung dan membantu perawatan anak dengan hidrosefalus oleh perawat, pelayan sosial, kelompok-kelompok pendukung lain.
Harapan (Prognosis)

Jika tidak diobati, angka kematiannya sekitar 50%-60% dan jika selamat akan mengalami defisiensi (berkurangnya fungsi) intelektual, fisik dan saraf dalam berbagai derajat. Prognosis dari hidrosefalus yang diobati bervariasi, tergantung oleh penyebabnya. Pada anak-anak dengan hidrosefalus, maka angka keselamatan hidupnya 5 tahun setelah terapi lebih dari 80% akan lebih baik selama masa hidupnya. Kira-kira 1/3 dari mereka memiliki fungsi intelektual yang normal, tetapi kelainan sarafnya akan menetap. Prognosis terbaik dari hidrosefalus yang disebabkan oleh kelainan yang tidak ada kaitannya dengan infeksi. Hidrosefalus yang disebabkan oleh tumor memiliki prognosis yang buruk.

Pencegahan Yang Dapat Dilakukan

Selama penyebab kelainan ini sangat bervariasi, tidak semua jenis hidrosefalus mudah untuk dicegah. Rawatlah anak Anda dengan hati-hati, lindungi kepala si anak dari jejas atau cedera. Obati infeksi seperti meningitis dengan sebaiknya. Berhati-hatilah terhadap kelainan yang berhubungan dengan hidrosefalus dan bawalah berobat ke dokter anak segera.

Komplikasi_Komplikasi Yang Dapat Terjadi
  • Disfungsi shunt (pintas): kusut, sumbatan, lepasnya selang, atau
  • Infeksi
  • Infeksi pada daerah yang telah terpasang pintas
  • Meningitis
  • Ensefalitis
  • Gangguan intelektual
  • Kerusakkan saraf yang didahului oleh berkurangnya gerakkan dan sensasi.
  • Ketidakmampuan fisik
  • Komplikasi-komplikasi pembedahan.
Kapan Seharusnya Saya Mengunjungi Dokter?

Hubungi dokter jika timbul gejala-gejala hidrosefalus.

Komentar