Gaya Hidup Berpengaruh Timbulnya Kanker Prostat

Gaya Hidup Berpengaruh Timbulnya Kanker Prostat


PENELITIAN terdahulu yang dilakukan menunjukkan aspek-aspek tertentu dari kebiasaan diet, berolah raga dan gaya hidup seseorang mempengaruhi untuk timbulnya penyakit kanker prostat pada seseorang. Merokok telah lama berhubungan dengan banyaknya jumlah penderita kanker, namun bukti-bukti yang menyangkut dengan beberapa faktor untuk menderita kakner prostat belum jelas.

Sebuah penelitian pada lebih dari 1.000 orang pria dilakukan di Utah, yang terdiri dari beberapa orang yang dikategorikan sehat, yakni pria yang tidak merokok, minum alkohol atau mengkonsumsi kafein secara berlebihan.

Kemudian ditemukan orang yang menentukan pilihan gaya hidup tersebut tidak menyebabkan risiko untuk menderita penyakit kanker prostat.

Dari penelitian yang dilakukan secara acak, The Health Professionals Follow-up Study terhadap hampir 50 ribu pria yang berusia 45-75 tahun, ditemukan hampir 1.400 dari mereka menderita penyakit kanker prostat.

Tidak ada hubungan yang berkaitan dengan kebiasaan merokok dan angka kejadian untuk menderita penyakit kanker prostat, namun sebuah korelasi ditemukan antara merokok dan kemungkinan terjadinya kanker prostat yang fatal.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan diet memegang peranan penting untuk risiko terjadinya penyakit kanker prostat. 

Peningkatan dalam hal konsumsi dari produk-produk susu dinilai dapat menjadikan timbulnya risiko tinggi untuk menderita penyakit kanker prostat. Produk-produk susu adalah produk yang kaya akan kandungan Kalsium.

Mengkonsumsi kalsium 

dalam tingkat tinggi menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme tubuh seseorang terhadap vitamin D, yakni menghasilkan tingkat lebih rendah dari sirkulasi aktif vitamin D. Fruktose, sebuah gula dari alam, dapat meningkatkan tingkat sirkulasi aktif dari vitamin D.

Sebuah panelitian yang dilakukan di Harvard Medical School pada hampir 1.800 pria yang menderita kanker prostat ditemukan dalam kebiasaan hidupnya sehari-hari telah mengkonsumsi produk susu dalam tingkat tinggi. Sehingga 3 kali lipat lebih tinggi berisiko menderita penyakit kanker prostat dan 5 kali lipat memiliki risiko lebih tingi untuk memiliki kanker prostat ganas yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sementara itu konsumsi tinggi dari makanan yang mengandung fruktose (kebanyakan dari buah-buahan dan sayuran) pada bentuk lain dapat menjadikan risiko yang lebih rendah untuk kemungkinan menderita penyakit kanker prostat.

Jadi mengkonsumsi susu rendah lemak dan buah-buahan dalam jumlah lebih banyak mungkin dapat dijadikan suatu bentuk pencegahan terhadap kemungkinan terkena penyakit kanker prostat.

Susu Kedelai


Sebuah penelitian menyatakan dengan kebiasaan tersebut, siapa yang meminum susu kedelai lebih banyak 1 kali sehari dapat mengurangi risiko hingga 70% untuk menderita penyakit kanker prostat.

Susu kedelai mengandung isoflavon, dan para peneliti mempertimbangkan hal tersebut dapat menjadi faktor pencegah seperti yang terdapat pada susu kedelai. Mereka mengusulkan diadakan penelitian lebih jauh untuk mendukung hasil penelitian mereka tersebut.

Penelitian tertentu yang dilakukan terhadap konsumsi vitamin A dan timbulnya kanker prostat sedang menjadi konflik. Yaitu beberapa temuan terhadap risiko lebih tinggi pada pria dengan jumlah masukan vitamin A tingkat tinggi dan penelitian lain yang menemukan adanya hal yang dapat mengurangi faktor risiko timbulnya kanker prostat.

Vitamin A merupakan salah satu kelompok dari nutrien dengan caroten yang termasuk kelas antioksidan. Penelitian lain dari Harvard menyebutkan dengan mengkonsumsi bermacam-macam jenis caroten yang bervariasi ditemukan adanya licopen adalah satu-satunya faktor yang dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.

Peneliti menemukan ada 4 makanan yang dapat menurunkan risiko tersebut, yaitu saus tomat, tomat itu sendiri, pizza (karena sumber bahan-bahannya kebanyakan mengandung licopen) dan strawberi meskipun hanya sedikit mengandung licopen.

Penelitian lain juga melihat adanya hubungan antara olahraga secara teratur dengan risiko terjadinya kanker prostat.

Olahraga 3 Jam/Minggu


Seseorang yang melakukan olahraga secara berlebihan sekitar lebih dari 3 jam seminggu dengan aktivitas rutin yang sangat sibuk, memiliki efek yang penting. Yakni dapat menurunkan risiko untuk menderita penyakit kanker prostat ganas yang menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penelitian selanjutnya ditemukan adanya hubungan antara tinggi dan berat badan dengan risiko terjadinya penyakit kanker prostat. Pria yang memiliki badan tinggi berisiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat ganas.

Hal ini mungkin berhubungan dengan peningkatan lebih awal dari hormon-hormon pria sebagai refleksi perubahan tinggi badan dari anak-anak menjelang dewasa.

Yang menarik lagi, pria dengan kasus kegemukan di masa muda mereka memiliki risiko lebih rendah untuk menderita penyakit kanker prostat.

Kegemukan pada pria ternyata memiliki tingkat hormon pria lebih rendah dan mengalami beberapa perubahan pada jumlah hormon mereka ke peningkatan hormon estrogen, yaitu hormon pada wanita. Jadi, tingkat hormonal pada anak remaja mungkin berhubungan terhadap risiko untuk menderita kanker prostat pada usia dewasa mereka kelak.

Gaya Hidup Berpengaruh Timbulnya Kanker Prostat   PENELITIAN terdahulu yang dilakukan menunjukkan aspek-aspek tertentu dari kebiasaan diet, berolah raga dan gaya hidup seseorang mempengaruhi untuk timbulnya penyakit kanker prostat pada seseorang. Merokok telah lama berhubungan dengan banyaknya jumlah penderita kanker, namun bukti-bukti yang menyangkut dengan beberapa faktor untuk menderita kakner prostat belum jelas.  Sebuah penelitian pada lebih dari 1.000 orang pria dilakukan di Utah, yang terdiri dari beberapa orang yang dikategorikan sehat, yakni pria yang tidak merokok, minum alkohol atau mengkonsumsi kafein secara berlebihan.  Kemudian ditemukan orang yang menentukan pilihan gaya hidup tersebut tidak menyebabkan risiko untuk menderita penyakit kanker prostat.  Dari penelitian yang dilakukan secara acak, The Health Professionals Follow-up Study terhadap hampir 50 ribu pria yang berusia 45-75 tahun, ditemukan hampir 1.400 dari mereka menderita penyakit kanker prostat.  Tidak ada hubungan yang berkaitan dengan kebiasaan merokok dan angka kejadian untuk menderita penyakit kanker prostat, namun sebuah korelasi ditemukan antara merokok dan kemungkinan terjadinya kanker prostat yang fatal.  Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan diet memegang peranan penting untuk risiko terjadinya penyakit kanker prostat.   Peningkatan dalam hal konsumsi dari produk-produk susu dinilai dapat menjadikan timbulnya risiko tinggi untuk menderita penyakit kanker prostat. Produk-produk susu adalah produk yang kaya akan kandungan Kalsium.  Mengkonsumsi kalsium   dalam tingkat tinggi menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme tubuh seseorang terhadap vitamin D, yakni menghasilkan tingkat lebih rendah dari sirkulasi aktif vitamin D. Fruktose, sebuah gula dari alam, dapat meningkatkan tingkat sirkulasi aktif dari vitamin D.  Sebuah panelitian yang dilakukan di Harvard Medical School pada hampir 1.800 pria yang menderita kanker prostat ditemukan dalam kebiasaan hidupnya sehari-hari telah mengkonsumsi produk susu dalam tingkat tinggi. Sehingga 3 kali lipat lebih tinggi berisiko menderita penyakit kanker prostat dan 5 kali lipat memiliki risiko lebih tingi untuk memiliki kanker prostat ganas yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.  Sementara itu konsumsi tinggi dari makanan yang mengandung fruktose (kebanyakan dari buah-buahan dan sayuran) pada bentuk lain dapat menjadikan risiko yang lebih rendah untuk kemungkinan menderita penyakit kanker prostat.  Jadi mengkonsumsi susu rendah lemak dan buah-buahan dalam jumlah lebih banyak mungkin dapat dijadikan suatu bentuk pencegahan terhadap kemungkinan terkena penyakit kanker prostat.  Susu Kedelai   Sebuah penelitian menyatakan dengan kebiasaan tersebut, siapa yang meminum susu kedelai lebih banyak 1 kali sehari dapat mengurangi risiko hingga 70% untuk menderita penyakit kanker prostat.  Susu kedelai mengandung isoflavon, dan para peneliti mempertimbangkan hal tersebut dapat menjadi faktor pencegah seperti yang terdapat pada susu kedelai. Mereka mengusulkan diadakan penelitian lebih jauh untuk mendukung hasil penelitian mereka tersebut.  Penelitian tertentu yang dilakukan terhadap konsumsi vitamin A dan timbulnya kanker prostat sedang menjadi konflik. Yaitu beberapa temuan terhadap risiko lebih tinggi pada pria dengan jumlah masukan vitamin A tingkat tinggi dan penelitian lain yang menemukan adanya hal yang dapat mengurangi faktor risiko timbulnya kanker prostat.  Vitamin A merupakan salah satu kelompok dari nutrien dengan caroten yang termasuk kelas antioksidan. Penelitian lain dari Harvard menyebutkan dengan mengkonsumsi bermacam-macam jenis caroten yang bervariasi ditemukan adanya licopen adalah satu-satunya faktor yang dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.  Peneliti menemukan ada 4 makanan yang dapat menurunkan risiko tersebut, yaitu saus tomat, tomat itu sendiri, pizza (karena sumber bahan-bahannya kebanyakan mengandung licopen) dan strawberi meskipun hanya sedikit mengandung licopen.  Penelitian lain juga melihat adanya hubungan antara olahraga secara teratur dengan risiko terjadinya kanker prostat.  Olahraga 3 Jam/Minggu   Seseorang yang melakukan olahraga secara berlebihan sekitar lebih dari 3 jam seminggu dengan aktivitas rutin yang sangat sibuk, memiliki efek yang penting. Yakni dapat menurunkan risiko untuk menderita penyakit kanker prostat ganas yang menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penelitian selanjutnya ditemukan adanya hubungan antara tinggi dan berat badan dengan risiko terjadinya penyakit kanker prostat. Pria yang memiliki badan tinggi berisiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat ganas.  Hal ini mungkin berhubungan dengan peningkatan lebih awal dari hormon-hormon pria sebagai refleksi perubahan tinggi badan dari anak-anak menjelang dewasa.  Yang menarik lagi, pria dengan kasus kegemukan di masa muda mereka memiliki risiko lebih rendah untuk menderita penyakit kanker prostat.  Kegemukan pada pria ternyata memiliki tingkat hormon pria lebih rendah dan mengalami beberapa perubahan pada jumlah hormon mereka ke peningkatan hormon estrogen, yaitu hormon pada wanita. Jadi, tingkat hormonal pada anak remaja mungkin berhubungan terhadap risiko untuk menderita kanker prostat pada usia dewasa mereka kelak.    Tingkat hormonal pada orang dewasa juga mempengaruhi risiko untuk menderita penyakit kanker prostat. Pada kasus seseorang dengan diabetes dapat mengurangi tingkat kandungan hormon testosteron yang dimiliki seorang pria.  Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan pria yang memiliki penyakit diabetes paling tidak selama 5 tahun terakhir memiliki risiko lebih rendah untuk menderita penyakit kanker prostat dan risiko tersebut menurun atau menghilang setelah 10 tahun menderita diabetes.  Namun ada pendapat lain yang mengatakan ada peningkatan kejadian timbulnya penyakit kanker prostat pada pria yang memiliki penyakit diabetes selama lebih dari 5 tahun. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih dalam lagi mengenai hubungan antara diabetes dengen risiko terjadinya kanker prostat.


Tingkat hormonal pada orang dewasa juga mempengaruhi risiko untuk menderita penyakit kanker prostat. Pada kasus seseorang dengan diabetes dapat mengurangi tingkat kandungan hormon testosteron yang dimiliki seorang pria.

Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan pria yang memiliki penyakit diabetes paling tidak selama 5 tahun terakhir memiliki risiko lebih rendah untuk menderita penyakit kanker prostat dan risiko tersebut menurun atau menghilang setelah 10 tahun menderita diabetes.

Namun ada pendapat lain yang mengatakan ada peningkatan kejadian timbulnya penyakit kanker prostat pada pria yang memiliki penyakit diabetes selama lebih dari 5 tahun. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih dalam lagi mengenai hubungan antara diabetes dengen risiko terjadinya kanker prostat.

Komentar