Keikut sertaan Partisipasi seorang suami dalam Ber-KB sangatlah Rendah

Keikut sertaan Partisipasi seorang suami dalam Ber-KB sangatlah Rendah 


PARTISIPASI kaum pria dalam program Keluarga Berencana (KB), terutama sebagai peserta aktif, di Kabupaten Kupang, NTT, masih sangat rendah. Hingga kini, baru tercatat 842 akseptor lelaki atau 1,98 persen dari total peserta KB aktif. Demikian Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Kupang Drs Wilhelmus Lenggu kepada Pembaruan, baru-baru ini, di Kupang.

Dikatakan, beberapa faktor penyebab rendahnya partisipasi lelaki dalam ber-KB adalah masih rendahnya pengetahuan mereka tentang alat atau jenis kontrasepsi pria, efek samping, keefektifan, cara penggunaan, dan manfaatnya. Di samping masih ada anggapan kaum suami bahwa program KB hanya untuk kaum perempuan.

Keikut sertaan Partisipasi seorang suami dalam Ber-KB sangatlah Rendah      PARTISIPASI kaum pria dalam program Keluarga Berencana (KB), terutama sebagai peserta aktif, di Kabupaten Kupang, NTT, masih sangat rendah. Hingga kini, baru tercatat 842 akseptor lelaki atau 1,98 persen dari total peserta KB aktif. Demikian Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Kupang Drs Wilhelmus Lenggu kepada Pembaruan, baru-baru ini, di Kupang.  Dikatakan, beberapa faktor penyebab rendahnya partisipasi lelaki dalam ber-KB adalah masih rendahnya pengetahuan mereka tentang alat atau jenis kontrasepsi pria, efek samping, keefektifan, cara penggunaan, dan manfaatnya. Di samping masih ada anggapan kaum suami bahwa program KB hanya untuk kaum perempuan.    Sementara, sebagian ibu rumah tangga juga berpendapat bahwa alat kontrasepsi adalah kewajiban mereka. Itu terlihat dari kecenderungan pemakai kontrasepsi MOW (pada wanita) yang lebih tinggi dibanding MOP (pada lelaki). Selain itu, jenis alat kontrasepsi untuk kaum lelaki juga belum banyak tersedia untuk dijadikan pilihan bagi penggunanya.      Peserta program KB baru di Kabupaten Kupang tahun 2001 mencapai 7.046 akseptor. Dikatakan, komposisi PKM tersebut masing-masing dengan metode IUD sebanyak 289 akseptor, AKBK 515 akseptor, suntikan 6.085 akseptor, pil 876 akseptor, dan kondom 18 akseptor. Kontribusi tertinggi pencapaian KB ada di wilayah Kecamatan Sabu Timur (1.225 akseptor), menyusul Kupang Tengah (835 akseptor) dan Kupang Timur (753 akseptor).  Dalam kesempatan itu, dijelaskan juga mengenai penjarangan kehamilan yang diharapkan dapat diusahakan melalui intensifikasi pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Sayang, hingga Desember 2001, jumlah MKJP baru 804 akseptor atau 11,41 persen. Itu menunjukkan betapa perlu segmentasi sasaran dengan menyiapkan mekanisme operasional yang lebih lancar.      Menurut Wilhelmus, hingga kini, peserta KB aktif di Kabupaten Kupang tercatat 42.434 akseptor, masing-masing dengan menggunakan metode IUD sebanyak 6.545 akseptor, MOP 825, MOW 788, AKBK 5.163, suntikan 24.998, pil 4.092, dan kondom sebanyak 17 akseptor.


Sementara, sebagian ibu rumah tangga juga berpendapat bahwa alat kontrasepsi adalah kewajiban mereka. Itu terlihat dari kecenderungan pemakai kontrasepsi MOW (pada wanita) yang lebih tinggi dibanding MOP (pada lelaki). Selain itu, jenis alat kontrasepsi untuk kaum lelaki juga belum banyak tersedia untuk dijadikan pilihan bagi penggunanya.

Peserta program KB baru di Kabupaten Kupang tahun 2001 mencapai 7.046 akseptor. Dikatakan, komposisi PKM tersebut masing-masing dengan metode IUD sebanyak 289 akseptor, AKBK 515 akseptor, suntikan 6.085 akseptor, pil 876 akseptor, dan kondom 18 akseptor. Kontribusi tertinggi pencapaian KB ada di wilayah Kecamatan Sabu Timur (1.225 akseptor), menyusul Kupang Tengah (835 akseptor) dan Kupang Timur (753 akseptor).

Dalam kesempatan itu, dijelaskan juga mengenai penjarangan kehamilan yang diharapkan dapat diusahakan melalui intensifikasi pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Sayang, hingga Desember 2001, jumlah MKJP baru 804 akseptor atau 11,41 persen. Itu menunjukkan betapa perlu segmentasi sasaran dengan menyiapkan mekanisme operasional yang lebih lancar.

Menurut Wilhelmus, hingga kini, peserta KB aktif di Kabupaten Kupang tercatat 42.434 akseptor, masing-masing dengan menggunakan metode IUD sebanyak 6.545 akseptor, MOP 825, MOW 788, AKBK 5.163, suntikan 24.998, pil 4.092, dan kondom sebanyak 17 akseptor.

Komentar